Selasa, 18 Januari 2022

Solat adalah simpulan terakhirmu !!!

Bangkitlah saudaraku sekalian... Mana bukti kata sakti kau laungkan... oooo
Telah nyata musuh Allah dan rahmat seluruh alamNya... Apa maksudmu
اِنَّ صَلاَتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي ِﷲِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Inna solati wanusuki wamahyaya wamamati lillahi rabbil alamiin

New world order or what so ever...
Vaksin adalah perancangan pemimpin Freemason Illuminati Pengikut dajjal.


Kerana vaksin penyembahan kita kepada Allah di sekat oleh kerajaan Ismail Sabri Yaakob.

Semua arahan termasuk SOP di masjid WHO yang bagi.

Siapa yang kita ikut arahan Nabi Muhammad SAW ka atau WHO Freemason Illuminati Pengikut dajjal??

Tiada covid...Hapuskan Vaksin

Mana iqtiqadmu... Benarkah kau bersaksi, sedangkan kau buta lagi tuli....

Aduhai Tuanku d atas takhta, murka la Aku yg tak punya apa, sedang tuanku simbol semata.... Mata Aku bergenang hiba, sudah la ku miskin hina punya raja mati hatinya...

Bagaimana kita d hadapan Allah nanti 😭😭😭😭

Adab Rasulullah Meluluhkan Kebencian

 بسم الله الرحمن الرحيم


Di antara banyak kabilah Quraisy yang tidak menyukai Rasulullah ﷺ, pemimpin Bani Jumah, Umayyah bin Khalaf adalah orang yang selalu berdiri di depan untuk menentang dakwah beliau ﷺ. Anaknya Shafwan bin Umayyah mendukung ayahnya dengan sepenuh hati dan menjadikan Rasulullah ﷺ sebagai orang yang paling dia benci.


Kebencian Shafwan kepada Rasulullah terbukti dengan berbagai tindakan menghalang-halangi dakwah beliau ﷺ, mulai dari penyiksaan, pengkhianatan, hingga rencana pembunuhan.


Saat Rasulullah ﷺ masih di Mekkah, Bilal bin Rabah ra., budak Umayyah, menyatakan dirinya masuk Islam. Mengetahui hal itu, Shafwan dan ayahnya langsung memaksa Bilal ra. untuk murtad. Mereka bahkan menindihnya dengan batu besar di tengah padang pasir yang panas.


Setelah Rasulullah ﷺ hijrah ke Madinah, perang besar pertama dalam Islam meletus antara umat muslim dan kafir Quraisy. Shafwan ikut serta bersama pasukan Quraisy memerangi kaum muslimin. Tak hanya itu, dia juga selalu ikut di peperangan-peperangan selanjutnya.


Shafwan juga pernah mengirim Umair bin Wahab ra. untuk membunuh Rasulullah ﷺ. Namun, Umair malah memeluk Islam dan tinggal bersama Rasulullah ﷺ di Madinah.


Shafwan memanfaatkan segala kesempatan untuk meletuskan perang. Perjanjian Hudaibiyah antara umat Islam dan kafir Quraisy di tahun enam Hijriyah batal karena Bani Bakar menyerang Bani Khuzaah yang merupakan aliansi Rasulullah ﷺ. Dalam peristiwa ini, Shafwan menjadi penyedia persenjataan untuk pasukan Bani Bakar.


Mendengar berita penyerangan tersebut, Rasulullah ﷺ menyiapkan pasukan perang dan bergerak menuju Mekkah. Kedatangan pasukan besar kaum muslimin membuat masyarakat Mekkah tak berdaya. Mereka langsung menyerah dan masuk islam dengan sukarela. Sedangkan Shafwan, pergi melarikan diri dari Mekkah. Ia bersikeras tidak akan memeluk Islam.


Istri Shafwan yang sudah memeluk Islam mempertanyakan statusnya kepada Rasulullah ﷺ. Rasulullah ﷺ pun mengutus Wahab bin Umair ra. untuk pergi menemui Shafwan membawa  jubah beliau ﷺ, untuk menyampaikan beberapa pesan.


Setelah mendengar semua pesan Rasulullah ﷺ, Shafwan mendatangi Rasulullah  ﷺ. Ketika sowan kepada Rasulullah ﷺ, Shafwan enggan turun dari tunggangannya. Hal ini adalah suatu kesombongan dan adab yang buruk. 


Tidak hanya itu, Shafwan lalu memanggil Rasulullah ﷺ dengan suara lantang hingga orang-orang berkumpul di sekitarnya.


Shafwan berkata, “Wahai Muhammad, sungguh Wahab bin Umair ini mendatangiku bersama jubahmu, dan berkata bahwa engkau memanggilku. Jika aku menyetujui permintaanmu (untuk masuk Islam), maka engkau akan menerimaku. Jika tidak engkau akan memberi penangguhan sampai dua bulan ke depan.”


“Turunlah Abu Wahab (Shafwan),” jawab Rasulullah ﷺ.


Shafwan langsung menjawab, “Demi Allah aku tidak akan turun dari tungganganku  sampai perkara ini jelas bagiku.”


“Akan aku berikan penangguhan empat bulan,” jawab Rasulullah ﷺ menenangkan Shafwan.


Rasulullah sangat bermurah hati kepada Shafwan. Dalam masa penangguhan, Rasulullah sering memberi Shafwan hadiah, dan tidak menceraikannya dari istrinya meskipun dia masih kafir.


Perlakuan Rasulullah ﷺ terhadap Shafwan meluluhkan hatinya. Bagaimana mungkin seorang yang telah ia jadikan target pembunuhan selama bertahun-tahun selalu berbuat baik kepadanya.


Perlahan kebencian Shafwan terhadap Rasulullah ﷺ pudar. Shafwan mulai menerima Islam sebagai ajaran yang datang dari Allah Yang Maha Pengasih, dan akhirnya memutuskan untuk masuk Islam. 


Setelah bersyahadat, ia berkata, “Demi Allah, Nabi ﷺ memberiku hadiah pada saat dia adalah orang yang paling aku benci. Dan  dia ﷺ terus memberiku hadiah hingga dia kini menjadi orang yang paling aku cintai.”


Begitulah akhlak mulia Rasulullah ﷺ, bukan hanya beliau ﷺ berlaku baik terhadap mereka yang baik kepadanya, beliau ﷺ bahkan tetap berbuat baik kepada musuh yang berbuat jahat kepadanya sekalipun. 


Allah berfirman:


اِدْفَعْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُ فَاِذَا الَّذِيْ بَيْنَكَ وَبَيْنَهٗ عَدَاوَةٌ كَاَنَّهٗ وَلِيٌّ حَمِيْمٌ


Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, sehingga orang yang ada rasa permusuhan antara kamu dan dia akan seperti teman yang setia (QS. Fussilat [41]: 34).


Rasulullah ﷺ juga mengajarkan bahwa memberi hadiah adalah salah satu cara menghilangkan rasa benci dan permusuhan. Beliau ﷺ bersabda:


تَصَافَحُوا يَذْهَبْ الْغِلُّ وَتَهَادَوْا تَحَابُّوا وَتَذْهَبْ الشَّحْنَاءُ


Hendaklah kalian saling berjabat tangan, niscaya maka akan hilanglah kedengkian. Hendaklah kalian saling memberi hadiah, niscaya akan saling mencintai dan menghilanglah permusuhan (HR. Malik no. 1413)


Semoga bermanfaat 🙏🙏


🔰🔰 PECINTA TARIM 🔰🔰